Mencari Identitas Khas Daerah Jambi
Ketika kita mendengar kota Palembang kita ingat dengan ampera dan pempeknya, jika kita dengar kota Padang kita ingat dengan rendang dan satenya yang terkenal enak sampai ke mancanegara, tetapi bila kita mendengar kata kota Jambi apakah yang kita bayangkan.
Kota Jambi, kota yang berlogo Sepucuk Jambi Sembilan Lurah diri belum mempunyai identitas khas yang membedakan dengan daerah lain, untuk nama tempat saja di kota Jambi banyak persamaan dengan kota Jakarta sepeti Kebun Jeruk, Kebun Kopi, Lebak Bandung dan tempat Bandara Sultan Thaha berada Pal Merah juga nama salah satu Kecamatan yang terletak di Jakarta Barat.
Ada juga Monumen Nasional (Monas) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Belanda yang terletak di tengah Lapangan Medan Mardeka, Jakarta Pusat juga ada di Jambi. Kalau di Jambi monasnya terletak di bundaran depan kantor walikota Jambi Kotabaru.Fhoto di atas anda bisa melihatnya.
Di tepian Sungai yang terpanjang di Pulau Sumatera, sungai Batanghari tempat para remaja bermalam mingguan sambil bakar jagung yang berada persis di depan rumah Dinas Gubernur Jambi juga ada Ancol, suatu tempat yang sama namanya dengan objek wisata pantai di Jakarta Utara.
Dalam hal kuliner Jambi juga belum mempunyai makanan khas, saya selalu kebingungan jika di tanya apa oleh-oleh khas Jambi oleh teman-teman satu kantor, paling-paling saya merekomendasikan tempoyak (durian yang di asamkan) sebagai oleh-oleh tetapi yang membuat masalah sebagian dari lidah mereka tidak cocok dengan makanan ini.Baru cicip sedikit saja, mereka sudah sakit perut.
Alternatip lain jika mereka tidak suka tempoyak maka saya ajak mereka membeli pempek karena di Jambi banyak sekali toko pempek, sehingga saya jadi bingung sendiri pempek ini aslinya dari Palembang atau Jambi. Sangat Sulit sekali kita kita temui di jambi ini bangunan atau kuliner yang memang menjadi ciri khas Jambi, setidaknya ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jambi walaupun kelihatannya sepele.
Selengkapnya:http://www.kompasiana.com/aminpahmi/mencari-identitas-khas-daerah-jambi_5508fa18a333112a452e3a65
Komentar
Posting Komentar